Sastrawan Indonesia yang menghasilkan karya berkelas dunia
Kearifan lokal Indonesia
yang begitu indah dan beragam membuat para sastrawan mengabadikannya
dalam karya sastra. Keindahan tersebut rupanya tak hanya disukai oleh
masyarakat Indonesia saja.
e-influencer marketing untuk meningkatkan produk dan brandmu.Dunia pun turut mengapresiasi kearifan lokal
yang hadir di karya sastra Indonesia.
Hal tersebut membuat sastrawan Indonesia mendunia. Buku-buku mereka
pun diterjemahkan ke bahasa asing. Berikut sastrawan Indonesia yang
karyanya telah diterjemahkan ke bahasa asing:
1. Andrea Hirata
Andrea Hirata. (Foto: Wikipedia)
Siapa tak kenal dengan si Laskar Pelangi? Melalui tangan
dinginnya, peia bernama asli Air Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun
ini berhasil membawa mimpi anak-anak desa hingga mancanegara. Andrea
Hirata telah berkiprah di dunia sastra berskala internasional dan aktif
dalam berbagai festival buku dan pengajaran sastra di luar negeri.
Karyanya yang berjudul Rainbow Troops (Laskar Pelangi) telah diterjemahkan ke dalam 34 bahasa asing dan diterbitkan di 130 negara. Selanjutnya, buku keduanya Dër Traumer (Sang Pemimpi) juga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa asing.
Berkat
kontribusinya di kesusasteraan internasional, dirinya mendapat honoris
clausa (gelar kehormatan) di salah satu universitas bergengsi Inggris,
Warwick University.
Ia juga menjadi juara pertama di Buchaward 2013, Jerman untuk novelnya yang berjudul Die Regenbogen Truppe terbitan Hanser Berlin.
Ia meraih juara pertama di New York Book Festival 2013 kategori fiksi umum untuk novelnya yang berjudul The Rainbow Troops.
2. Pramoedya Ananta Toer
Pramoedya Ananta Toer. (Foto: aljazeera)
Ia merupakan pengarang paling produktif dalam sejarah kesusateraan
Indonesia. Selama hidupnya, penulis bernama asli Pramoedya Ananta
Mastoer ini telah menghasilkan lebih dari 50 karya. Seluruh karyanya
tersebut diterjemahkan ke lebih dari 41 bahasa asing.
Sastrawan yang meninggal pada 30 April 2006 dikenal sebagai penulis
yang brillian dan berani. Keberaniannya tersebut membuatnya sempat
merasakan hidup di balik jeruji selama tiga tahun di masa kolonial dan
satu tahun di masa Orde Lama. Rezim Orde Baru juga pernah menahannya
selama 14 tahun tanpa proses pengadilan.
Namanya sampai ke mancanegara, kontribusinya yang sangat luar biasa
dalam dunia sastra mendapat apresiasi mendalam dari dunia internasional.
Ia mendapat penghargaan Ramon Magsaysay Award, Wertheim Award, UNESCO
Madanjeer Singh Prize, Doctor of Humane Letter, dan masih banyak lagi.
3. Chairil Anwar
Chairil Anwar. (Foto: thefamouspeople)
Berbicara mengenai kesusasteraan Indonesia tak lengkap jika tak menyebut nama Chairil Anwar. Karyanya yang berjudul Aku
sangat fenomenal dan masih diperdengarkan hingga kini. Puisi tersebut
dianggap sebagai tonggak sastra di tahun 45an. pertandingan seru antara arsenal vs chelsea taruhan bola . Selaras dengan kondisi
Indonesia yang berada dicengkraman kolonial, puisi tersebut menyuarakan
pemberontakan dari segala penindasan.
Kemampuannya dalam memilih kata, membuat setiap karya pria kelahiran
Medan, 26 Juli 1922 ini sangat mengena di hati. Tak hanya itu, karyanya
juga tak lekang oleh waktu.
Selain Aku, puisi yang juga familiar antara lain Antara Karawang dan Bekasi dan Cerita Buat Dien Tamaela. Puisi-puisi tersebut tak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga di
dunia. Puisi tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing seperti
Inggris, Belanda, Jerman, Rusia dan Latin.
Selain puisi, pria yang dijuluki Binatang Jalang tersebut juga
mengeluarkan sejumlah buku seperti Derai-Derai Cemara, Deru Campur Debu,
hingga The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar.
Meski dalam puisinya ia berharap untuk hidup 1000 tahun, Chairil justru wafat di usia muda yakni 27 tahun karena penyakit TBC.
4. Taufiq Ismail
Taufiq Ismail. (Foto: puisi)
Taufiq Ismail merupakan penyair dan sastrawan ternama di Indonesia.
Bahasanya yang puitis dan menyentuh hati membuat sajak-sajak yang ia
ciptakan kerap dinyanyikan grup musik Bimbo.
Pria kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 25 Juni 1935 dianggap
sebagai pionir sastra di era 66an. Sejumlah karyanya seperti Malu (Aku)
Jadi Orang Indonesia, Tirani dan Benteng, Puisi-Puisi Langit, dan lain
lain mampu membuat para pembaca merinding. Sejumlah karyanya tersebut
bahkan pernah diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia dan Bahasa Inggris.
Jasanya yang besar dalam dunia kesusasteraan tak hanya mendapat
apresiasi dari tanah air tetapi juga internasional. Dirinya pernah
mendapatkan penghargaan Cultural Visit Award dari Pemerintahan Australia
pada 1977 dan S.E.A Write Award di tahun 1994.
5. Ahmad Tohari
Ahmad Tohari. (Foto: Ahmad Tohari Society)
Nama Ahmad Tohari mulai dikenal luas setelah menulis novel berjudul
Ronggeng Dukuh Paruh. Sosok Srintil dalam novel tersebut begitu
fenomenal hingga sejunlah negara tertarik mengangkat kisahnya dalam
bahasa mereka. Novelnya telah diterjemahkan ke Bahasa Tionghoa, Bahasa
Inggris, Bahasa Belanda dan Bahasa Jerman.
Pada tahun 1995 ia menerima penghargaan dari SEA Write Award dan
Sastra ASEAN. Di tahun 2007 ia menerima penghargaan dari Rancage.
Selain Ronggeng Dukuh Paruh, karya pria kelahiran 13 Juni 1948 lainnya yakni Kubah, Bekisar Merah dan Orang-Orang Proyek.
6. Eka Kurniawan
Eka Kurniawan. (Foto: warningmagz)
Namanya mungkin masih terbilang baru di dunia sastra Indonesia.
Namun kiprahnya telah melanglang buana hingga internasional. Jika anda
mempunyai impian untuk memiliki sebuah mobil mewah atau mobil
klasik dengan harga yang sangat terjangkau maka tempatnya hanya ada di harga lelang mobil di jakarta. Berbagai
karya sastra yang ia hasilkan seperti O, Cantik Itu Luka, Lelaki Harimau dan lain-lain menjadi perbincangan dunia.
Pria yang dijuluki Pramoedya Ananta Toer junior ini mampu menggiring pembaca menyelami pikiran pengidap schizoprenia dengan sangat apik. Hal tersebut yang membuatnya berhasil memikat para pecinta sastra di tanah air dan mancanegara.
Bukunya yang berjudul Man Tiger (Lelaki Harimau) bahkan masuk dalam nominasi penghargaan terkenal dari Inggris yakni The Man Booker Prize 2016.
Dewan juri telah memilih 13 buku dari 155 novel yang berasal dari 12 negara dengan sembilan bahasa berbeda. Novelnya, Man Tiger disandingkan dengan karya peraih nobel sastra asal Turki, Orhan Pamuk.
8 Novel Terbaru Indonesia Untuk Menemani Waktu Luangmu Memasuki pertengahan 2019, ada banyak sekali novel-novel dengan dari berbagai genre yang menghiasi toko-toko buku di Indonesia. Mulai dari genre romantis, keluarga, hingga kehidupan semuanya menawarkan cerita menarik yang membuat siapa pun penasaran ingin membacanya. Apalagi bagi kamu yang hobi membaca novel, deretan novel terbaru Indonesia best seller di tahun 2019 ini tidak boleh kamu lewatkan. Ingin brand dan produk Anda dipromosikan oleh influencer di social media? Langsung saja ke influencer marketing website sekarang juga Komet Minor – Tere Liye Image source: gramedia.com Siapa yang tidak mengenal Tere Liye? Penulis novel populer dan berbakat yang satu ini selalu mengeluarkan novel-novel best seller nya. Termasuk beberapa bulan silam, Tere Liye mengeluarkan novel terbaru yang berjudul “Komet Minor”. Novel ini sekaligus akan menjadi buku terakhir untuk seri B...
Komentar
Posting Komentar